Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial
A. Faktor – Faktor Pembentuk Ketidaksamaan Sosial
· Faktor fisik : ciri fisik (ras)
· Faktor sosial : tugas dan fungsi dalam kehidupan
sosial
· Faktor budaya : perbedaan kebudayaan
B. Diferensiasi Sosial
1.
Pengertian
Diferensiasi sosial adalah pembedaan
warga masyarakat secara horisontal (tidak
bertingkat)
Faktor pembentuk :
- Keadaan geografis wilayah Indonesia banyak pulau, dipisahkan
oleh laut dan selat
- Letak di antara dua benua dan dua samudra
- Perbedaan
iklim dan kesuburan tanah
Tanda – tanda :
Tanda – tanda :
- Perbedaan
ciri – ciri fisik (Andre Ketzus)
:
o Bentuk kepala :
- Dolichepolis
(bertengkorak panjang)
- Mesochepolis
(bertengkorak sedang)
- Branchypalis
(bertengkorak pendek)
·
Bentuk badan ø ketinggian rata –
rata orang dewasa 150 – 178 cm
·
Bentuk hidung
- Jethorine
(hidung kecil)
- Mesosorshine
(hidung sedang)
- Platirhina
(hidung lebar)
o Bentuk rambut
- Leiotris
(lurus) : Mongoloid dan Kaukasoid
- Cymotris
(halus dan pirang) : Nordic, Alpine, dan Mediterania
- Ulotris
(gimbal) : Negroid di Afrika dan Melanesia
o Warna kulit (F.J. Blumenbach)
- Putih
: Kaukasoid
- Hitam : Negroid, Melanesia, dan Polynesia
- Sawo
matang : Malayan Mongoloid
- Kuning
: Asiatic Mongoloid dan Eskimo
- Merah
: Indian
- Perbedaan ciri – ciri sosial :
berkaitan dengan status dan peran
- Perbedaan
ciri – ciri budaya : berhubungan dengan pandangan hidup, nilai, norma, dll.
· Berdasarkan Kondisi Biologis
-
masalah
biologis
- masalah psikologis
-
kemampuan
fisik
- tanggung jawab / kewajiban
-
anggapan bahwa laki – laki adalah
penerus keluarga
Ciri – ciri fisik manusia :
-
Ciri fenotip
(tampak) : kualitatif (warna kulit,
rambut, dll) & kuantitatif (tinggi,
berat)
-
Ciri filogenetik
: hubungan asal – usul ras dan
perkembangannya
-
Ciri genotif
: keturunan darah
Ragam ras (A.L. Kroeber) beserta
ciri – cirinya (Ralph Linton)
:
-
Mongoloid : Kulit kuning - sawo matang, rambut lurus, bulu badan
sedikit, mata sipit
Asiatik
Mongoloid (Asia Utara, Tengah, Timur)
Malaya
Mongoloid (Asia Tenggara)
Amerikan
Mongoloid (Eskimo)
-
Kaukasoid : Hidung mancung, kulit putih, rambut pirang sampai coklat,
perawakan tinggi
Nordic (Eropa Tengah & sekitar laut Artik)
Alpino (Eropa tengah & timur)
Mediteranian (Laut tengah, Afrika utara, Arab, Iran)
Indic (India, Srilangka)
-
Negroid : Rambut gimbal, kulit hitam, bibir tebal, kelopak mata
lurus
African Negroid (Afrika)
Negrito (Afrika Tengah, Filifina)
Melanesia (Irian, Melanesia)
-
Ras khusus :
Veddoid (Pedalaman
Srilangka, Toraja)
Bushman (Gurun
Kalahari, Afrika Selatan)
Polinesia (kepulauan
Polinesia ,Mikronesia)
Ainu (Pulau
Hokaido, Korafuto, Jepang utara)
Australoid (Australia, Aborigin)
Pembagian masyarakat Indonesia
berdasarkan ciri fisik :
-
Papua Melanezoid
-
Negroid
-
Weddoid
-
Melayu Mongoloid : Melayu Tua (Proto Melayu) ; Melayu Muda (Deureto Melayu)
-
Kelompok keturunan
Mongoloid (Cina)
& Kaukasoid (India, Arab)
- Intelektual (intelectual diferentation)
· Berdasarkan Kondisi Sosio
Kultural
- Suku bangsa (tribal diferentation) : suatu golongan manusia yang terikat
oleh kesadaran dan identitas terhadap kesatuan kebudayaan seringkali
diperkuat oleh kesatuan bahasa (Koentjaraningrat)
Pembagian penduduk Indonesia oleh
pemerintah :
o Suku bangsa : semua
WNI yang berasal dari wilayah RI
o Golongan
keturunan asing : WNI
yang merupakan pendatang
o Masyarakat
terasing : taraf kebudayaan sederhana dan
masih terisolir
Jumlah dan kemajemukan Indonesia :
Clifford Geertz : terdapat 300 suku bangsa dan 250 bahasa daerah
Koentjaraningrat : 195 suku
MA Jaspan : 366 suku
STA Berg : 200 – 250 suku
Skiner : 35
suku
Lingkaran hukum adat (Van Vollen Hoven)
:
(1) Aceh (2) Gayo-Alas, Batak (2a)
Nias ,Batu (3) Minangkabau (4) Sumatera Selatan (4a) Enggano (5) Melayu (6)
Bangka, Biliton (7) Kalimantan (8) Sangir-Talaud (9) Gorontalo (10) Toraja (11)
Sulawesi Selatan (12) Ternate (13) Ambon Maluku (13a) Kepulauan Barat Daya (14)
Papua/Irian (15) Timor (16) Bali, Lombok (17) Jawa Tengah, Jawa Timur
(18) Surakarta, Yogyakarta (19) Jawa Barat
Kriteria
yang digunakan untuk menentukan kelompok suku bangsa :
- Kesatuan masyarakat
yang dibatasi oleh satu desa atau lebih
- Kesatuan masyarakat
yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk
sendiri
- Kesatuan masyarakat
yang ditentukan wilayah geografis
- Kesatuan masyarakat
yang ditentukan kesatuan ekologis
- Kesatuan masyarakat
dengan penduduk yang mempunyai sejarah sama
- Kesatuan penduduk
yang interaksi di antara mereka sangat dalam
- Kesatuan masyarakat
dengan sistem sosial yang seragam
Bukti –
bukti diferensiasi berdasarkan suku bangsa :
o Perbedaan
tata susunan kekerabatan
o Perbedaan
kesenian
o Perbedaan
adat istiadat
o Perbedaan
mata pencaharian
o Perbedaan
teknologi
Persamaan
mendasar suku – suku di Indonesia
:
- Kekeluargaan
- Hukum adat
- Sistem milik hak tanah
- Kekerabatan, adat perkawinan, serta persekutuan
bermasyarakat
- Agama (religion diferentation)
- Klan (klan
diferentation)
Kekerabatan : kesatuan sosial yang anggota – anggotanya terikat hubungan darah, yang menunjukkan hak dan
kewajiban tertentu. Hubungan kekerabatan membentuk klan.
Klan : kekerabatan yang
berdasarkan dalam pertalian darah.
- Profesi
(profesi diferentation) : suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan sangat erat hubungannya dengan mata
pencaharian
C. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial berarti
pembedaan masyarakat ke dalam kelas secara bertingkat
(hierarki).
1) Pendapat para ahli :
· Pitirin Sorokin, Selo Sumardjan, Soejono Soekanto : pembeda secara bertingkat
· PJ Boumen : penggolongan berdasarkan hak
istimewa
Hak istimewa (privelese) :
- - Privelese dalam ekonomi dan sosial : pemilikan uang / kekayaan dirasakan dalam berbagai bidang kehidupan sosial seperti pendidikan dan kesehatan
- - Privelese budaya : pemilikan uang diikuti dengan pemilikan hak – hak kultural tertentu, seperti orang kaya wajar mengendarai mobil mewah
1) Dasar – dasar :
· Soedjono Soekanto : disebabkan adanya sesuatu yang
dihargai baik kualitas maupun kualitas
Sesuatu yang dihargai (Koentjaraningrat)
:
1. Kualitas kepandaian
(Iptek)
5. Keanggotaan Kaum Kerabat
2. Tingkat
usia
6. Pangkat, jabatan
3. Sifat kemuliaan
7. Kekayaan
4. Kekuasaan
8. Kehormatan
· Pitirin A Sorokin : tergantung pada perkembangan
budaya masyarakat
v Masyarakat
tradisional : ditentukan oleh adat yang
berlaku
v Masyarakat
modern : ditentukan oleh tinggi rendahnya
jabatan, kepandaian, kekayaan
v Suku terasing : ditentukan oleh jenis kelamin, kepandaian
berburu, penguasaan magis
2) Proses terjadinya :
a. Plato
: masyarakat negara dibedakan menjadi filosof
sebagai pemimpin negara, prajurit
sebagai penjamin terlaksananya hukum
dan rakyat sebagai warga negara.
b. Aristoteles : masyarakat dibedakan menjadi orang kaya, melarat, dan diantaranya.
3) Cara terbentuknya :
a. Otomatis dengan
ciri – ciri :
- Sejalan dengan perkembangan masyarakat (reformasi membentuk lapisan politik baru)
- Di luar kontrol
masyarakat (perubahan dari agraris menjadi industri membentuk lapisan
masyarakat baru)
- Tergantung
kondisi sosial budaya (pelapisan masyarakat
Jawa berbeda dengan Batak)
- Hak dan
kewajiban suatu kedudukan tertentu berlangsung secara otomatis
(keturunan bangsawan otomatis menjadi lapisan atas)
b. Sengaja dibentuk : dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Biasanya berkaitan dengan kekuasaan dan
wewenang resmi di dalam organisasi – organisasi formal. (pemilihan Kades)
4) Sifat – sifat :
a. Tertutup dengan
ciri – ciri :
§ Membatasi kemungkinan pindah lapisan
§ Satu –
satunya cara adalah melalui kelahiran
§ Tergantung
pada perbedaan sosial (feodal dan kasta)
Ciri – ciri kasta :
§ Keanggotaannya
diperoleh dari kelahiran
§ Berlangsung
seumur hidup
§ Perkawinan
bersifat endogami (kasta sejenis)
§ Adanya kesadaran terhadap keanggotaan suatu kasta tertentu
§ Terikat
oleh kedudukan yang secara tradisional telah
ditetapkan
kasta di India : Triwangsa :
Brahmana, Ksatria, Waisya
Jaba : Sudra
b. Terbuka dengan
ciri – ciri :
§ Punya kesempatan
untuk pindah lapisan
§ Landasan
pembangunan masyarakat dengan sistem tertutup
§ Mungkin
dapat jatuh ke lapisan yang lebih rendah
c. Campuran : kadang tertutup, kadang terbuka
(terjadi pada 2 kelompok etnis yang hidup
berdampingan misalnya pribumi dan
pendatang dimana perpindahan hanya terjadi dalam kelompoknya)
5) Dimensi :
1) Birokrasi / hierarkis (atasan – bawahan, komandan –
prajurit)
2) Atas dasar prestise
dan kehormatan, antara lain faktor senioritas
dan kekayaan
6) Bentuk – bentuk :
o Berdasarkan kriteria
ekonomi
a . Upper
class (kelas atas)
b . Middle class
(kelas menengah)
c . Lower class (kelas bawah)
o Berdasarkan kriteria
mata pencaharian
a. - Golongan elite :
konglomerat, pejabat, pengusaha besar
b. - Golongan profesional :
sarjana, dokter, insinyur
c. - Golongan semi profesional
: teknisi, pegawai, sekretaris
d. - Golongan tenaga terampil
: montir, ahli kecantikan, teknisi
e. - Golongan tenaga tidak terampil
: pemulung, tukang becak
o Berdasarkan kriteria
sosial : masyarakat dengan stratifikasi tertutup (feodal)
o Berdasarkan kriteria
pendidikan
a. Berpendidikan tinggi
: lulusan perguruan tinggi
b. Berpendidikan menengah
: lulusan SMP, SMA, SMK
c. Berpendidikan rendah
: lulusan SD
d. Tuna aksara : tidak bisa baca – tulis
o Berdasarkan kriteria
politik
a. Tipe kasta : tidak ada gerak sosial vertikal
b. Tipe oligarkis :
masyarakat feodal dengan sistem pemerintahan monarki parlementer. Mobilitas
vertikal bisa ditembus, status berdasarkan
asal usul tetapi dapat diperjuangkan, kekuasaan raja tidak mutlak karena
pemerintahan dijalankan perdana menteri.
c. Tipe demokrasi : asal
usul tidak penting, yang memegang kekuasaan adalah rakyat
Seseorang yang
ingin memperoleh kekuasaan harus memenuhi syarat :
1. Memiliki imtaq dan iptek
2. Setia kepada negara
3. Memiliki semangat dan kemampuan pengabdian yang tinggi
kepada bangsa dan negara
4. Lebih mengutamakan kepentingan umum
5. Rela bekorban, berani membela kebenaran dan keadilan
6. Kepemimpinannya bisa diterima seluruh golongan
7. Sehat jasmani dan rohani
8. Memiliki wawasan yang luas dan jati diri bangsa yang kuat
d. Eksekutif, Legislatif, Yudikatif
7) Pengaruh status dan
peranan sosial bagi tindakan dan interaksi sosial :
a. Status sosial : posisi seseorang dalam masyarakat
Aspek status :
§ Aspek statis : kedudukan dapat dibedakan (PNS
dengan buruh)
§ Aspek dinamis : berhubungan dengan
peranan sosial tertentu (jabatan, jasa, tingkah laku)
Macam – macam status :
q Ascribed Status :
diperoleh secara otomatis / keturunan
(Bangsawan)
q Achieved Status :
diperoleh karena usaha (Hakim)
q Assigned Status :
diperoleh dari pemberian karena suatu jasa
(pahlawan)
Konflik status :
§ Individual : hakim
menghukum saudaranya sendiri
§ Antarkelompok :
pertentangan antaretnis
§ Antarindividu : ayah memarahi anak, tetapi dibela oleh ibunya
b. Peranan
sosial : pola perilaku
yang diharapkan, tetapi tidak selalu menunjuk pada status
Macam – macam peranan sosial :
q Ascribed roles
(bawaan) : otomatis (penobatan putera
mahkota menjadi raja)
q Achieved roles
(pilihan) : usaha (dokter mengobati orang
sakit)
q Expected roles
(harapan) : sesuai ketentuan (hakim
menegakkan kebenaran)
q Actual roles
(disesuaikan) : sesuai situasi (guru
matematika mengajar bahasa inggris)
Fungsi peranan :
§ Mengatur
perilaku seseorang sesuai dengan statusnya
§ Untuk
memprediksi perbuatan orang lain yang menjalankan suatu peran
§ Menyesuaikan
perilaku sendiri dengan orang lain dalam kehidupan sehari - hari
Konflik
peran :
1) K Konflik dalam satu peran (individual) : dalam waktu yang sama
harus melakukan peranan yang berbeda (seorang pedagang jujur atau mencari
keuntungan besar)
2) Konflik karena berbagai peran (antarindividu) : melibatkan individu
lebih dari satu (seorang polisi yang diperintahkan menahan saudaranya
karena pelanggaran hukum)
Status dan peranan sosial sangat berpengaruh pada tindakan
dan interaksi sosial.
Pelapisan sosial menempatkan seseorang pada kedudukan tertentu, yang diikuti oleh hak dan kewajiban.
Kedudukan akan membentuk tindakan sosial yang khas (gaya hidup) sehingga berpengaruh pada interaksi sosial.
Pelapisan sosial menempatkan seseorang pada kedudukan tertentu, yang diikuti oleh hak dan kewajiban.
Kedudukan akan membentuk tindakan sosial yang khas (gaya hidup) sehingga berpengaruh pada interaksi sosial.
Konsekuensi perbedaan kedudukan
sosial :
v Timbulnya
proses yang disosiatif
v Konsentrasi
elite status menyebabkan penyalahgunaan
jabatan, korupsi
v Menimbulkan
perilaku menyimpang
7) Pengaruh diferensiasi dan stratifikasi di
masyarakat
· Kasta : “casta” (Portugis) : ras / “varna” (India)
· Kelas : katagori abstrak biasanya ditandai
oleh penguasaan ekonomi
· Konflik (disosiatif) yang disebabkan :
-
Perbedaan anggota masyarakat
-
Perbedaan pola kebudayaan
-
Perbedaan status sosial
-
Perbedaan kepentingan
-
Terjadinya perubahan sosial
· Integrasi (asosiatif)
-
integrasi sosial
-
integrasi nasional
· Pengaruh industrialisasi terhadap
pelapisan sosial (+) :
-
peningkatan lapangan kerja,
pendapatan, pendidikan, sarana & prasarana
-
memungkinkan mobilitas sosial
-
penempatan kedudukan dan peran
-
peningkatan disiplin
-
bergesernya kaum bangsawan
8) Konsekuensi perubahan
konsolidasi dan interseksi terhadap diferensiasi dan stratifikasi
· Interaksi
· Interseksi dapat menghindarkan konflik dan memperkecil
kesenjangan ekonomi dan sosial
· Konsolidasi secara langsung
· Fungsi konsolidasi untuk mewujudkan integrasi dan stabilitas
· Konsolidasi ke luar cenderung menyebabkan integrasi
Sumber :
http://musthika-aksara.blogspot.com/2010/11/diferensiasi-dan-stratifikasi-sosial.html
0 komentar:
Posting Komentar